Pemilik Unggas Diminta Waspada
RATU SAMBAN, BE - Koordinator reaksi cepat Penanganan Flu Burung Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu, drh Henny Kusumadewi mengimbau kepada masyarakat peternak dan pemilik ayam untuk waspada terhadap peralihan musim atau dikenal masa pancaroba. Pasalnya perubahan musim menjadi pemicu utama terjadinya perluasan kasus flu burung. \"Pantauan kami, setiap perubahan musim atau pancaroba, kasus flu burung cenderung meningkat,\" ujar drh Henny Kusuma Dewi, belum lama ini.
Dikatakanya, peralihan dari musim panas ke hujan cenderung menyebabkan kematian ayam secara mendadak semakin meningkat. Seperti dilansir sebelumnya, total ayam mati mendadak yang dilaporkan dan dinyatakan positif flu burung mencapai 135 ekor selama kurun waktu Januari hingga 5 April 2013 di 7 kelurahan. Rinciannya Kelurahan Rawa Makmur Permai 7 ekor, Kelurahan Kebun Keling 30 ekor, Kelurahan Pagar Dewa 3 ekor, Kelurahan Panorama 43 ekor, Kelurahan Sumur Dewa 19 ekor, Kandang Mas 20 ekor dan Kelurahan Sukarami 13 ekor.
Sementara 18 ekor ayam dinyatakan negatif flu burung yakni 6 ekor di Kelurahan Kebun Kenanga, 3 ekor di Kelurahan Timur Indah dan di Teluk Sepang. Untuk itu kami imbau warga peternak agar rutin menyemprotkan desinfektan di sekitar kandang unggas. Desinfektan bisa juga digantikan dengan air detergen dengan tujuan untuk mematikan virus yang berkembang disekitar kandang.
\"Ternak yang terkena positif flu burung bisa diberikan desinfektan dengan cara menyemprotkan dikandang secara rutin selama 14 hari, ayam yang terkena harus dikandangkan, jika fase itu bisa dilewati maka ayam-ayam tersebut bisa kebal terhadap flu burung, \" bebernya.
Henny juga mengatakan untuk membantu warga mencegah penyebaran virus flu burung, Distannak menyediakan desinfektan gratis. \'\'Pemilik unggas dapat mendatangi Kantor Dinas Pertanian dan Peternakan untuk mendapatkan cairan desinfektan tersebut secara cuma-cuma,\'\' tukasnya. (247)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: